Sarahsehan merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Kebudiluhuran (PSBL) dibawah naungan Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti. Sarasehan Kebudiluhuran diselenggarakan dalam bentuk silaturahmi sederhana dengan setting sharing dan diskusi mengenai makna dari nama Budi Luhur yang digunakan oleh masing-masing lembaga. Selain itu semua dapat berbagi pendapat dan saling memberi masukan bagi kemajuan tiap lembaga Budi Luhur. Tujuan akhirnya ialah pembahasan kemungkinan adanya kerjasama antar lembaga Budi Luhur. Hasil dari Sarasehan ini diharapkan dapat menemukan titik temu dari apa yang diperjuangkan dan apa yang ingin dicapai oleh masing-masing lembaga Budi Luhur.
Terdapat kurang lebih 20 lembaga yang menggunakan nama “Budi Luhu”. Maka dari itu, ada keyakinan bagi kami bahwa memberi nama “Budi Luhur” bagi lembaga-lembaga tersebut adalah dengan maksud dan tujuan. Dari beragamnya persepsi mengenai Budi Luhur tersebutlah, Pusat Studi Kebudiluhuran bersama Kelompok Studi Pengkajian Budi Luhur dan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) FISIP Universitas Budi Luhur bermaksud menyelenggarakan Sarasehan Kebudiluhuran yang sejatinya bertujuan untuk silaturahmi dan sharing kecil antar lembaga dari berbagai latar belakang dan berbagai daerah di Indonesia yang memiliki nama Budi Luhur. Ada keingintahuan kami mengapa memberikan nama “Budi Luhur” bagi lembaga yang didirikan? Visi dan misi apakah yang ingin diraih? Program-program apa yang ingin dijalankan dari tiap lembaga? Serta harapan apa yang ingin dicapai dari nama Budi Luhur tersebut bagi tiap lembaga? maka dari itu, pada tanggal 4 Oktober 2013 Sarahsehan Kebudiluhuran yang pertama diselenggarakan di Universitas Budi Luhur.
Sarasehan Kebudiluhuran telah sukses diselenggarakan oleh Pusat Studi Kebudiluhuran – Universitas Budi Luhur pada 4 Oktober 2013 di Lab. Hubungan Internasional – Universitas Budi Luhur. Sejatinya kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi yang diadakan oleh Pusat Studi Kebudiluhuran antar lembaga yang memiliki nama “Budi Luhur”. Tujuan dibuatnya silaturahmi ini ialah adanya keingintahuan penyelenggara mengapa memberikan nama “Budi Luhur” bagi lembaga yang didirikan? Visi dan misi apakah yang ingin diraih? Program-program apa yang ingin dijalankan dari tiap lembaga? Serta harapan apa yang ingin dicapai dari nama Budi Luhur tersebut bagi tiap lembaga?
Terdapat 18 lembaga dengan nama “Budi Luhur” dari seluruh Indonesiayang menghadiri kegiatan ini. Lembaga tersebut yakni:
- CV. Budi Luhur Autorized (Surabaya),
- Stikes Budi Luhur (Cimahi),
- Panti Sosial Tresna Wedha Budi Luhur (Jambi, Sumatera),
- Pondok Pesantren Budi Luhur Sragen (Surabaya, Jatim),
- PT. Setio Budi Luhur (Surabaya, Jatim),
- Yayasan Pendidikan Tunas Budi Luhur (Balik Papan, Kaltim),
- TK Budi Luhur (Surabaya, Jatim),
- Minibus Budi Luhur (Ujung Pandang, Sulawesi),
- SD Budi Luhur (Surabaya, Jatim),
- Budi Luhur Drumm (Denpasar, Bali),
- CV. Budi Luhur Abadi Techno (Sumbawa, NTB),
- SMA Budi Luhur Yogyakarta (Yogyakarta),
- Budi Luhur Glass and Almunium Shop (Surabaya, Jatim),
- Yayasan Budi Luhur (Balikpapan),
- PKBM Budi Luhur(Lampung),
- PT. Asia Luhur Budi,
- PT. Budi Luhur (Palembang).
- Yayasan Rehabilitasi Mental Budi Luhur
Secara keseluruhan, kegiatan ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama berjalan dengan bentuk satu arah yakni pemaparan materi nilai-nilai Budi Luhur oleh Bapak Drs. Djaetun HS; Kemudian sesi kedua berbentuk sharing atau diskusi dua arah yakni masing-masing lembaga Budi Luhur memaparkan visi misi-nya tiap lembaganya masing-masing. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan acara makan malam di Auditorium Universitas Budi Luhur.
Kegiatan ini dibuka dengan resmi oleh Rektor Universitas Budi Luhur, yakni Bapak Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo.Beliau memaparkan beberapa pengetahuannya mengenai makna yang tersimpan di balikdari kata “Budi Luhur”. Kata ini sebenarnya telah tersebar ke penjuru banyak negara dengan makna yang sejatinya hampir sama dengan di sini.
Setelah kegiatan resmi dibuka, pembawa acara memepersilakan kepada Bapak Drs. Djaetun HS sebagai pemilik dari Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti untuk memaparkan nilai-nilai Budi Luhur hingga pukul 12.00. Beliau masih sangat semangat untuk berbagi perjalanan hidup spiritualnya yang begitu panjang. Beliau sesekali mengingatkan kepada hadirin untuk tetap mengedepankan perilaku budi pekerti luhur dalam hal apapun. Baik itu mengatur jalannya lembaga, memperlakukan karyawan, memanusiakan murid, dsb. Harapan beliau, nilai-nilai budi luhur yang perlahan tergerus oleh globalisasi tak pernah terhapus dari negeri ini. Sebab, negeri ini masih membutuhkan orang-orang baik dan tulus.
Acara kemudian break sejenak untuk ISHOMA hingga pukul 13.30 WIB. Selepas ISHOMA,kegiatan dilanjutkan kembali yakni dengan menggunakan settingsharing atau diskusi. Setiap lembaga mengikuti alur diskusi untuk saling berbagi mengenai visi dan misi lembaga-nya masing-masing. Utamanya mengapa menggunakan nama Budi Luhur, dan makna bagi lembaga mereka masing-masing.Diskusi dipandu langsung oleh Bapak Djaetun dan berlangsung sangat interaktif. 19 lembaga tersebut memiliki latar belakang visi dan misi yang berbeda dalam mendirikan lembaganya masing-masing. Berbagai lembaga tersebut ada yang latar-nya pendidikan, industri, jasa travel, hingga persero terbuka. Walau berbeda, akan tetapi umumnya, tujuan utama membentuk lembaga tersebut adalah atas dasar ingin mengedepankan nilai-nilai Budi Luhur dengan caranya masing-masing.Mereka menggunakan nama Budi Luhur karena mencintai kearifan lokal Indonesia.
Sesi kedua ini berakhir pada pukul 18.30. Hasil dari diskusi tersebut telah dirangkum oleh notulensi. Pada kesimpulannya, banyak harapan yang diinginkan berbagai lembaga ini. Diantaranya yakni, ingin sosialisasi, internalisasi dan implementasi nilai-nilai Budi Luhur di setiap lembaganya masing-masing. Diskusi ini ditutup dengan kesepakatan mengadakan kegiatan serupa selanjutnya di lembaga yang berbeda.
Kegiatan kemudian ditutup dengan acara makan malam di Auditorium. Sebelum acara makan malam dimulai, Rektor Universitas Budi Luhur, Bapak Ir. Suryo Hapsoro memberikan sambutan yang sekaligus menutup kegiatan Sarasehan Kebudiluhuran dengan resmi. Acara makan malam pun dimulai sembari disuguhkan Wayang Kulit dari Sanggar Seni Hargo Laras 88 dengan Lakon Semar Mbangun Kayangan yang dipandu oleh Dalang Ki Sunardi Gondo Carito.